![]() |
Pembuangan sampah. Sumber:Pexels(Tom fisk) |
"Indonesia menghasilkan 68,5 juta ton sampah setiap tahun. Pelajari bagaimana peran individu, masyarakat, dan pemerintah dalam mengatasi krisis sampah dan menjaga lingkungan bersih."
Sampah di Indonesia: Siapa yang Bertanggung Jawab?
Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah sampah di Indonesia mencapai 68,5 juta ton per tahun. Sebagian besar (sekitar 60%) adalah sampah organik, sementara 17% berupa plastik yang sulit terurai.
Setiap penduduk Indonesia rata-rata memproduksi 0,7 kg sampah per hari. Fakta ini mengkhawatirkan, terutama jika tidak ada kesadaran dan tanggung jawab dari berbagai pihak.
Namun, siapa yang bertanggung jawab atas sampah di Indonesia?
![]() |
Anak anak membersihkan. Sumber: pexels/rohn lack |
1. Diri Individu
Kesadaran mengelola sampah harus dimulai dari diri sendiri. Setiap individu bertanggung jawab untuk membangun kebiasaan positif dalam menangani sampah. Langkah sederhana yang dapat dilakukan meliputi:
- Memilah sampah berdasarkan jenisnya: organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
- Mengurangi sampah plastik dengan membawa tas belanja sendiri dan menggunakan wadah yang bisa digunakan kembali.
- Memanfaatkan bank sampah sebagai sarana daur ulang dan menambah nilai ekonomis.
Contoh: Di Surabaya, program "Suroboyo Bus" memungkinkan warga menukar sampah plastik dengan tiket transportasi umum. Inisiatif ini mendorong masyarakat untuk aktif mengurangi sampah plastik.
2. Masyarakat
Kesadaran individu tidak akan efektif tanpa dukungan masyarakat. Sikap saling peduli dan partisipasi aktif menjadi kunci utama dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Langkah yang bisa diambil oleh komunitas antara lain:
- Mengadakan kegiatan bersih-bersih lingkungan secara rutin.
- Mendirikan bank sampah komunitas untuk memfasilitasi pengumpulan dan daur ulang.
- Menyebarkan edukasi tentang pentingnya 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Contoh: Desa Panggungharjo di Yogyakarta berhasil mengelola sampah secara mandiri dengan mendirikan TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yang melibatkan seluruh warga desa.
3. Pemerintah
Sebagai pemegang kebijakan, pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam mengatasi permasalahan sampah. Beberapa langkah strategis yang telah diambil pemerintah meliputi:
- Regulasi dan Kebijakan:
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) Pengelolaan Sampah yang menargetkan pengurangan sampah hingga 30% pada tahun 2025. - Menyediakan Infrastruktur:
Membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berbasis teknologi ramah lingkungan seperti TPA Bantargebang di Jakarta. - Mendorong Inovasi:
Mendukung pengembangan teknologi pengelolaan sampah menjadi energi (Waste to Energy) untuk mengurangi volume sampah di TPA.
Pengelolaan sampah di Indonesia tidak bisa diserahkan pada satu pihak saja. Kolaborasi antara individu, masyarakat, dan pemerintah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Sampah di Indonesia adalah tanggung jawab bersama. Dengan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab di setiap level, kita dapat meminimalisir dampak buruk sampah bagi lingkungan dan generasi masa depan.
Sudahkah kita mulai memilah sampah hari ini? Tuliskan pengalaman atau pendapat Anda di kolom komentar di bawah ini!
- Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2017: Lihat di sini