Apa itu prokrastinasi? Apa dampaknya dalam kehidupan kita?
Kenali prokrastinasi dan tips mengatasinya!
"Nanti deh aku kerjain tugas fisika". Lanjut scroll sosmed sampai ketiduran. "Gue pengen mencatat bahasa indonesia, tapi catatannya ngga terlalu banyak, nanti besok aja lah aku mencatat". catatannya pun terabaikan.
Itulah kata-kata yang sering kita ucapkan ketika hendak menunda suatu pekerjaan atau tugas, kata-kata yang biasa namun punya pengaruh yang besar terhadap produktivitas dan kesuksesan kita terutama bagi kaum muda.
Mengapa demikian? Sebab keseringan menunda nunda pekerjaan membuat pekerjaan yang tadinya bisa diselesaiin dalam waktu 2 menit atau 20 menit saja jadi ketunda sampai berjam jam bahkan berhari hari.
Sehingga, tugas kita dari yang tadinya sedikit jadi makin menumpuk dan akhirnya bisa bikin kita stress dan stress ini akan berdampak buruk pada fisik dan mentalitas kita yang merujuk pada menurunnya produktivitas kita sepanjang hari.
So, siapa diantara kita yang masih suka menunda nunda? Dan gimana cara mengatasi kebiasaan menunda ini? Ayo kita bahas dan mari 1% menjadi lebih baik dari diri kita yang kemarin..👇
a. Apa itu prokrastinasi ?
Prokrastinasi adalah kecenderungan untuk menunda-nunda atau menunda pekerjaan atau tugas yang seharusnya diselesaikan, seringkali karena kurangnya motivasi atau ketidaknyamanan. Ini bisa menjadi hambatan untuk produktivitas dan pencapaian tujuan.
b tips efektif mengatasi prokrastinasi
Berikut beberapa tips efektif untuk mengatasi prokrastinasi:
1. Buat Tugas Besar Menjadi Bagian yang Lebih Kecil dan Mulai Lakukan
Bagi tugas besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Selesaikan tugas-tugas kecil atau yang paling mudah terlebih dahulu.
Ini memberikan perasaan pencapaian dan dapat meningkatkan motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang lebih besar.
Sehingga tugas kita akan terasa lebih dapat dicapai 80% lebih mudah dan meminimalkan ketakutan kita akan beban kerja yang besar.
2. Buat Jadwal Harian yang Realistis dan Prioritaskan Tugas
Buat jadwal dengan menentukan waktu untuk setiap tugas. Prioritaskan pekerjaan berdasarkan urgensi dan kepentingannya.
Ini membantu fokus pada yang perlu diselesaikan pertama kali.
Tetapkan prioritas pada tugas-tugas yang paling penting dan realistis untuk diselesaikan dalam satu hari.
Hindari membuat daftar tugas yang terlalu panjang agar tidak terasa menakutkan.
Gunakan metode 3/1. 3 to do list dalam 1 hari agar fokus kita tidak terbagi terlalu banyak pada tugas yang ada.
3. Terapkan pomodoro teqhnique
Terapkan metode Pomodoro dengan bekerja selama 25 menit dan memberi diri istirahat singkat selama 5 menit. Siklus ini membantu menjaga konsentrasi dan mencegah kelelahan.
Gunakan timer untuk bekerja dengan fokus selama waktu tertentu, misalnya, dalam 1 jam belajar, kita bisa bagi 4 sesi dengan 2×25 menit tanpa gangguan. Setelah itu, berikan diri istirahat sejenak selama 2×5 menit. Kemudian istrahat panjang setelahnya.
Pendekatan ini dapat membantu mengatasi prokrastinasi dengan membuat pekerjaan terasa lebih terkendali dan dapat membantu mencegah penundaan tanpa akhir.
4. Tentukan Reward untuk Diri Sendiri
Berikan imbalan atau reward kecil setelah menyelesaikan tugas tertentu. Ini memberikan dorongan positif untuk memotivasi diri sendiri.
Reward ini tidak harus selalu dengan hal-hal yang berbau materialistik, bisa juga dengan hal sederhana yang bersifat nonmaterial.
Seperti dengan menonton film atau animasi kesukaan, bersantai sambil mendengarkan musik, beribadah, atau sekedar jalan-jalan ke pantai, taman dan bahkan menghabiskan waktu dengan keluarga kita yang tentunya tidak perlu uang.
5. Identifikasi Penyebab Prokrastinasi
Pahami alasan di balik prokrastinasi. Apakah karena ketidakjelasan, ketakutan, atau kurangnya minat kita. Dengan mengidentifikasi akar penyebabnya, kita dapat mencari solusi yang lebih efektif mengenai penyebab prokrastinasi yang kita alami.
Jika kita sendiri tidak mampu menemukan apa penyebabnya, maka berkomunikasi dengan orang terdekat untuk berdiskusi dan meminta pendapatnya dapat menjadi solusi untuk membantu kita menemukannya.
6. Gunakan Metode "2-Minute Rule"
Metode ini menjelaskan bahwa jika tugas yang kita kerjakan dapat kita selesaikan dalam waktu dua menit atau kurang. Maka, kita harus selesaikan segera tanpa menundanya.
Ini membantu mengurangi tumpukan pekerjaan kecil dan menghindari terjadinya stress akibat tugas yang menumpuk.
7.Cari Dukungan dan Pertanggungjawaban
Berbicaralah dengan teman atau keluarga tentang tujuan kita untuk mengatasi prokrastinasi yang kita punya. Mereka dapat memberikan dukungan moral kepada kita dan mereka bertindak sebagai akun pertanggungjawaban.
8. Hindari dan Hapus Distraksi disekitar Kita
Distraksi artinya adalah gangguan. Bagaimana cara kita agar tidak ada distraksi? Caranya adalah singkirkan trigger/pemicu distraksi itu.
Singkirkan atau kurangi pemicu distraksi yang dapat menghambat konsentrasi kita, seperti ponsel atau media sosial.
Saat bekerja pada tugas penting segera selesaikan atau atasi gangguan-gangguan di sekitar kita, seperti notifikasi email atau pesan singkat, untuk mencegahnya menjadi alasan untuk menunda tugas.
Gunakan metode "mode airplane" pada handphone agar tidak ada trigger distraksi.
9.Gunakan Teknik "5-Second Rule"
Terapkan aturan "5-Second Rule" yang dikemukakan oleh Mel Robbins. Jika kita merasa cenderung menunda suatu tugas, hitung mundur dari 5 hingga 1, lalu bergeraklah untuk memulai tindakan.
Dengan menerapkan tips ini, kita dapat mengurangi prokrastinasi dan meningkatkan produktivitas serta kemampuan untuk mencapai tujuan.
Perubahan-perubahan kecil ini dapat membuat perbedaan signifikan dalam mengatasi prokrastinasi dan membantu membentuk kebiasaan produktif sehari-hari. Dan gue udah buktiin sendiri dan hasilnya luar biasa banget dalam kehidupan gue!
Itu dia pembahasan seputar prokrastinasi dan tips mengatasinya! Semoga tulisan ini bermanfaat buat teman-teman semua..! 😃
" menunda nunda tidaklah salah, selama kita mampu memahami setiap urgensi dan situasi tugas yang kita hadapi. Yang salah adalah ketika kita menjadikan penundaan sebagai sebuah alasan penyesalan kita terhadap ketidakmajuan diri."
Komentar
Posting Komentar